Jumat, 03 November 2017

Rumah Makan Ponyo


DAlam perjalanan pulang menuju Bandung tadinya kami berencana mau makan malam di Cimory tapi ternyata eh arahnya menjauh dari Bandung, jadi kami putuskan untuk memilih tempat sambil perjalanan pulang. Awalnya bingung karena ternyata di puncak ini klo malam rame banget dan saat mau melipir ke tempat makan eh parkirnya gak kebagian hehehe, kami terus melanjutkan perjalanan akhirnya melipirlah kami ke rumah makan Ponyo.

Setelah masuk ke rumah makan ponyo kami ditawarin tempatnya mau di meja apa lesehan, dan lesehan juga ada yang didalam dan ada juga yang diluar sambil menghadap jalan, dan kami pun memilih meja lesehan yang berada diluar biar sekalian liat pemandangan ke jalan yang ramai.


Setelah memilih tempat kami pun  langsung diberikan daftar menu, dan tak berlama-lama kami pun memilih menu nasi liwet saja.

Berpetualang di Taman Safari Indonesia


Hari kedua kami berada dikawasan Puncak destinasi wisata kami selanjutnya adalah Taman Safari Indonesia, dan memang tempat wisata ini yang menjadi tujuan utama kami. Taman safari merupakan sebuah tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dengan berorientasi pada habitat satwa dialam bebas, terletak diketinggian 900-1800 m diatas permukaan laut, sehingga tempat wisata ini mempunyai suhu rata-rata 16-24 Derajat Celcius. Keunikan Taman Safari dari kebun binatang lainnya adalah pengunjun bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan oleh pihak pengelola Taman Safari bahkan pengunjung juga bisa dengan langsung memberi makan hewan-hewan tersebut.

Hari ini sengaja kami pergi dari Alfa Resort dan Hotel lebih pagi supaya kami lebih leluasa untuk mengexplore Taman Safari, dan ternyata setelah kita sampai dijalan utama sistem satu arah untuk jalan Puncak sudah diberlakukan dari pukul 07.00 sehingga untuk menuju Taman Safari kita putar arah lagi dan lewat jalan tikus, berselang setengah jam akhirnya kita sampai juga di kawasan Taman Safari. Dan dipinggri jalan menuju area Taman Safari ini banyak penjual yang menjajakan wortel dan pisang untuk memberi makan hewan didalam, dan kami pun hanya membeli wortel 3 ikat dengan harga Rp 50.000,00. Setelah sampai di kawasan Taman SAfari kita langsung disuguhkan dengan hewan-hewan yang berkeliaran bebas, bahkan karena hewan-hewan menghalangi jalan bisa macet hehehe





Bahkan sebagian hewan yang berkeliaran bebas kita bisa langsung memberinya makan seperti unta, rusa , kuda zebra, asal jangan kasih makan secara langsung sama hewan buas ya para sobat traveller



Untuk mengelilingi are ini kita menghabiskan waktu sekitar 2 jam, dari situ kami langsung diarahkan kearea parkir dan saatnya kita mengexplore semua wahana atau pertunjukan yang ada ditaman safari ini. Disini juga disediakan mobil wara wiri lho sahabat hanya dengan Rp 25.000 kita bisa mengelilingi taman safari tanpa rasa cape.



Senin, 30 Oktober 2017

Little Venice


Para sahabat traveller pasti sudah pada tau khan kota diatas air yang ada di Italia? Iya betul betul betul kota ini dinamakan kota Venecia, dan yang paling melekat di ingatan saya tentang kota ini adalah adegan film Korea dari drakor The Boys Before Flowers yang bikin baper hehehe....

Beruntunglah pagi sahabat yang bisa langsung melihat keindahan kota ini, nah bagi para sahabat yang belum pernah pergi kesana, di Indonesia juga ada loh yang bisa sedikit mengobati untuk merasakan bagaimana menaiki perahu ( gondola ) ditengah bangunan-bangunan yang unik seperti di Venesia. Para sahabat ada yang tau nama tempat wisatanya? Tempat wisata ini bernama Little Venice yang sering disebut Venisia dalam ukuran kecil, tempat wisata ini berlokasi di Villa Kota Bunga dan perjalan ditempuh selama 1 jam dari Kota Bunga Nusantara.

Setelah sampai ditempat tujuan langsung terdengar musik Italia yang bikin suasana berbeda. Untuk masuk ke tempat wisata ini kita harus membayar tiket Rp 25.000/orang dengan tiket berupa gelang yang dilingkarkan di tangan.


Setelah kita masuk, tujuan utama kita adalah naik perahu ( gondola ) dan untuk naik gondola ini dikenakan biaya Rp 20.000/orang, dan ternyata harus menggunakan kartu fun world sehingga dikenakan biaya administrasi Rp 2000. Untuk 1 perahu maksimal muat hanya untuk 4 orang saja.






Keindahan Curug Cikaso



Hari itu sepulang kami dari Pantai Ujung Genteng kami sempatkan untuk melihat keindahan Curug Cikaso, karena banyak orang bilang curugnya indah dengan airnya yang sangat bening, hal itu membuat saya sangat penasaran dan tertarik sekali untuk berkunjung kesana karena saya pun sempat lihat liputannya di acara salah satu stasiun televisi. Jarak Ujung Genteng ke Curug CIkaso sekitar 30 km. Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai Cikaso yang bernama Cicurug. Tapi oleh kebanyakan orang, curug ini lebih dikenal dengan nama Curug Cikaso.

Perjalanan menuju kesana cukup menyenangkan karena disepanjang jalan masih dihiasi pohon-pohon yang sangat rimbun, sehingga sangat memanjakan mata. Dan waktu pun tidak terasa akhirnya kita sampai ke depan pintu gerbang obyek wisata curug Cikaso. Disepanjang area terdapat warung-warung kecil yang menjual makanan, sehingga kita bisa beristirahat sebentar untuk mengisi tenaga kembali. Untuk menuju ke curug Cikaso sebetulnya bisa ditempuh dengan 2 cara yaitu berjalan kaki dan naik perahu. Namun karena orang disana bilang klo jalan kaki jaraknya cukup jauh maka kami sepakat untuk naik perahu,karena waktu itu juga hari sudah siang, dan matahari cukup panas memancarkan sinarnya. Dan ternyata perjalan kami  tidak lama hanya cukup menempuh waktu 10-15 menit saja. Pemandangan disekitarnya masih sangat alami, dingin, dan air pun masih terlihat jernih, disamping itu  banyak anak kecil juga yang lagi berenang dengan suka ria.




Sesampainya ditempat yang kami tuju, mata pun langsung tertegun memandang betapa indahnya curug Cikaso, dengan air yang turun dari ketinggian sekitar 100 m, membuat tubuh ini diterpa percikan-percikan air yang membuatku sejuk, mulut ini tak berhenti mengagumi akan semua karya indah ciptaan-Nya. Alam disekitar yang sejuk membuat aku sejenak lupa akan rutinitas sehari-hari.


Jelajah Ujung Genteng


Sebetulnya Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat, terletak ±200 Km dari kota Jakarta. Ujung Genteng masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Sebagian besar penduduknya adalah Nelayan & Petani, ada juga yang beralih menjadi penyadap Nira dan dijadikan gula kelapa. Sebetulnya nama Ujung Genteng berasal dari Ujung Gunting, dimana posisi Ujung Genteng berada di ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yg berbentuk gunting. Dimana bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon & bagian ujung gunting bawah berada di Ujung Genteng. Maka dinamakanlah daerah tersebut Ujung gunting = Ujung Genteng.

Perjalanan kali ini, kami pergi dari bandung sekitar jam 8 pagi, Perkiraan perjalanan antara 6-8 jam dari Kota Bandung, perjalanan kali ini kita melalui kota kecil seperti Cicurug & Cibadak yang terkenal macet, Melalui pula perkebunan teh Surangga, baru nanti melewati kota kecil Kiara Dua, Jampang Kulon & terakhir Surade. Kesemuanya itu merupakan jalan kecil yg tidak bisa dilalui dengan kecepatan tinggi, apalagi harus melintasi daerah hutan dengan kondisi jalan menanjak & menurun. Setelah menempuh perjalanan 8 jam akhirnya kita sampai juga di Pantai Ujung Genteng, perjalanan yang sangat panjang memang tapi tidak terasa dengan pemandangan yang disajikan sepanjang jalan, mulai dari hutan, kebun teh dan akhirnya disuguhi dengan pemandangan pantai.


Sore hari itu begitu beda yang saya rasakan, dengan pandangan mata yang tak terbatas. Indahnya menikmati sunset ditepi pantai dengan air yang bersih membuat badan ini tak kuasa menahan diri untuk bermain dengannya, karena di sore hari air laut pasang dengan  kedalaman 0.5-1 meter. Dari kejauhan terliat ombak saling berlomba untuk menepi ke pantai, namun walaupun ombak pantai ini cukup besar, dipesisir pantai sepanjang ujung genteng hingga pantai batu nunggul tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 200m sebelum garis pantai.




Pagi hari kami ingin berburu sunsrise di pantai, dan mata ini dibuat terperanga dengan keindahan pantai Ujung Genteng, dipagi hari pantai ini semakin menampakkan keindahannya ternyata pada saat pagi hari air laut surut, sehingga kami bisa berjalan ketengah sambil melihat2 biota laut seperti bintang laut, siput2, ikan2 hias yg terperangkap, udang2 kecil & bahkan cacing2 laut. Sungguh pantai yang menyajikan begitu banyak keindahan.


Bird Pavilion


Tempat ini merupakan tempat wisata keluarga yang tergolong baru, saya saja baru tau setelah Bpk Walikota Bandung Ridwan Kamil posting di instagramnya. Dan karena rasa penasaran maka kami minggu ini menyempatkan untuk berkunjung kesana, berhubung jaraknya yang gak terlalu jauh juga dari rumah.

Kami berangkat dari rumah sekitar jam 11.an ke arah dagonya pun jalan udah macet. Lalu masuk jalan dago giri terus samapai menemukan plang yang ada disebelah kanan yang bertulikan pramesta, tidak jauh dari situ sampailah kita ke tempat bird pavilion.
  
Dan untuk masuk ke arena wisatanya kita melewati cafe day & nite, kalau mau langsung masuk ke tempat wisatanya kita masuk saja ke cafenya dan karena sudah waktnya makan siang akhirnya kita pun makasn siang dulu disini, dan tak jauh dari situ para sahabat akan menemukan tempat pembelian tiketnya.




 Dan saat masuk mata saya langsung tertarik ke tulisan welcome to bird pavilion


Jumat, 27 Oktober 2017

Memories in Bali- Pantai Pandawa


Setelah kami bersantap siang di rumah makan Surabaya, kami pun bercakap-cakap sama yang mpunya warung sambil menanyakan tempat wisata yang dekat dengan daerah ini, dan ibu bilang ke Pantai Pandawa atau Pantai Padang-padang kata ibunya recomended bagus banget, dan paling tepat dikunjungi pada waktu sore hari, tapi berhubung sore hari kami akan ke uluwatu akhirnya kami memutuskan untuk ke Pantai Pandawa saja.

Jalan yang tidak terlalu lebar dan masih dalam perbaikan membuat para pengguna jalan harus ekstra hati2, tapi tidak begitu sulit untuk menemukan pantai ini karena pantai ini merupakan tempat wisata yang lagi populer di medsos. Dan tak lama kemudian kami disuguhkan dengan pegunungan kapur dibelah yang sangat indah luar biasa dan ini menunjukkan kita sudah semakin dekat dengan Pantai Pandawa.


Dari kejauhan mata memandang kami pun disuguhkan dengan pemandangan laut yang biru yang sungguh mempesona membuat mata ini tek berkedip melihat kejernihan airnya. Disepanjang jalan terdapat pahatan-pahatan Lima Pandawa dan Kunti pada tebingnya, tapi sayang karena panas membuat kami enggan untuk berfoto disana, kami pun terus melaju kearah depan sampai jalannya buntu, tapi tidak ada yang special disini dan ternyata kami salah jalan seharusnya pas jalan turun kita langsung belok kanan. Dan akhirnya kami sampai juga di pantai ini, tetapi pada saat kami keluar dari mobil cuacanya sanat-sangat panas sekali, membuat badan ini terasa terbakar.


Kami pun menikmati pantai hanya dipinggir saja, ingin rasanya merasakan badan ini basah dengan lautnya yang biru dan airnya yang jernih serta pantai pasirnya yang putih bersih tapi apalah daya matahari pada siang itu sangat  panas sekali hiks hiks hiks... dan untuk mengobatinya kami pun hanya berfose di area tempat wisata ini.


MEmories in Bali - GWK


Day 2....

Untuk hari ke2 ini kami merencanakan mengunjungi 3 tempat berhubung ini hari Jum'at maka kami pergi sekitar jam 8 dari hotel. Kami merencanakan pergi ke GWK ( Garuda Wisnu Kencana ), Pantai Pandawa yang sekarang menjadi objek wisata terkenal di dunia maya dan tempat terakhir kami akan mengunjungi Pura Uluwatu untuk menikmati Tari Kecak ditemani dengan tenggelamnya sang surya.

Untuk menuju perjalanan ke GWK kami mencoba jalan tol yaitu Tol Bali Mandara , dimana jalan tol ini merupakan jalan tol terapung pertama Indonesia yang menghubungkan antara Benoa. Ngurah Rai dan Nusa Dua.


Untuk kendaraan golongan I ini cukup membayar Rp 11.000,00 saja, perjalanan yang kami tempuh ke GWK ini sekitar 2 jam, kami pun sampai sekitar jam 10 an dan alamak ternyata cuaca disini panas terik pake banget jadi bagi yang berkunjung kesini pada siang hari seperti kami dibekel aza payungnya hehe

Untuk masuk ke GWK ini kami membayar Rp 45.000,00 / orang dan disni pun ada bioskop mini yang menayakangkan film kartun Garuda Wisnu KEncana dengan membayar tiket masuk Rp 15.000/ orang.GWK merupakan sebuah taman wisata yang direncanakan akan didirikan sebuah landmark patung Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya Garuda yang dibangun dan diukir oleh pematung dan pengukir terkenal bernama I Nyoman Nuarta, tetapi sampai sekarang ini pembuatan patung belum selesai dan yang sudah terlihat yaitu bagian kepala garuda dan patung setengah badan Dewa Wisnu, sedangkan bagian badannya masih dalam proses pembuatan.



Kebetulan sekali karena besok merupakan hari Galungan maka dipinggir gunung kapur GWK ini sudah dibuat seperti saung-saung yang menolong kami dari sengatan teriknya matahari.

Tak jauh dari tempat ini kami pun sudah bisa melihat patung Garuda yang berdiri dengan gagahnya dibawah kilauan sinar matahari yang menghiasinya. Tapi walaupun dalam keadaan terik kami rela berpanas2an demi mendapatkan foto bersama patung Garuda ini hehehe


Memories in Bali - Tanah Lot


Dihari pertama ini Tanah Lot lah meruapakan tujuan terakhir kita, karena ada yang bilang kalau tanahlot merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbenam, disamping itu saya juga ingin merasakan perbedaan antara pagi dan sore hari ini ditempat ini.

Tanah Lot adalah sebuah objek wisata dimana ada  dua pura yang terletak di atas batu besar, satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya lagi terletak di atas tebing, Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan yang merupakan pura laut tempat pemujaan para penjaga laut.
Pada tahun 2013 lalu saya pergi ke tempat wisata ini pada pagi hari dan pada waktu itu kita bisa menyebrang ke puranya karena air laut belum pasang, sedangkan pada sore hari kita tidak bisa menyebrang karena air laut pasang dan ombaknya yang besar, tetapi kita tidak bisa masuk ke puranya karena pura ini dibuka pada saat ada upacara saja.

Karena ombak yang besar maka kita hanya bisa menikmati laut tidal melebihi plat pembatas merah seperti diatas karena itu sangat berbahaya untuk pengunjung. jadi kita hanya berfoto2 saja disini sambil berkejar2an dengan ombak hehe



Memories in Bali - ALas KEdaton


Alas KEdaton merupakan tempat kedua obyek wisata yang kami kunjungi, alas kedaton merupakan sebuah tempat suci yang didalamnya terdapat pura yang berada ditengah hutan yang dipenuhi oleh monyet dan kelelawar. Bahkan saat kami datang pun monyet-monyet sudah menjamu kita didepan pintu gerbang alas kedaton.


Saar kita masuk pintu gerbang alas kedaton, kita pun akan disambut oleh pemandu lokal yang akan mengantar kita untuk berkeliling di area tempat wisata ini, karena setiap pengunjung wajib didampingi oleh pemandu lokal, supaya pengunjung merasa aman. Tiket masuk ke alas kedaton ini Rp 15.000/orang dan untuk menarik monyet-monyet supaya mendekati kita, kita pun harus membeli kacang untuk makanan mereka seharga Rp 5000,00 / bungkus.



Kalau melihat ekspresinya seperti itu, apa yang terbayang dalam benak teman-teman semua, apakah lebih besar rasa senang atau rasa takutnya ya ? hehehe Kalau saya lebih memilih gak dinaiki monyet karena sang monyet mendekat pun saya sudah takut duluan hahaha. Dibelah kiri pintu masuk alas kedaton ini ada sebuah patung monyet yang mungkin ini menunjukkan ikon untuk tempat wisata alas kedaton ini.

Setelah kita puas berfoto2 di area ini kami pun melanjutkan menyusuri kawasan ini, dan tak lama kita berjalan kaki sampailah kita ke pura yang diceritakan oleh sang ibu pemandu, pura suci yang berada ditengah hutan yang dipenuhi monyet dan hanya dibuka jika ada upacara tertentu saja, kami pun hanya bisa berfoto didepan gerbang pura tersebut.

Memories in Bali - Pura Ulun Danu Beratan


Selamat pagi Bali....

Hari Pertama ini kami akan mengunjungi 3 tempat yang tentunya satu jalur ya teman, yaitu ke Bedugul ( Pura Ulun Danu & Danau Bratan ), alas KEdaton dan terakhir ke Tanah Lot untuk menikmati sunset. Kami pergi dari hotel sekitar pukul 09.00 dan sampai Bedugul itu sekitar pukul 11.00, ternyata suhu di Bedugul ini lebih dingin dan sejuk , dan untuk seusia zara pastinya harus memakai jaket biar gak masuk angin hehe. Akhirnya sampailah kita di sebuah tempat wisata Pura Ulun Danu Beratan, Tiket masuk ke area wisata ini Rp 15.000,00/orang . Kenapa disebut Pura Ulun Danu Beratan ? Pura Ulun Danu Beratan adalah sebuah tempat suci umat Hindu yang terletak di ujung danau Beratan, yang berada di kawasan wisata Bedugul, desa Candikuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan, Bali.Selain wisata pura dan danau, disini juga disediakan arena bermain untuk anak-anak.



Setelah Zara puas menikmati ayunannya barulah kami mengeksplor tempat ini, tempat yang indah lukisan Maha Karya yang sempurna. Disamping Pura pun terdapat bangunan masih berupa pura yang orang-orang pun tak ketinggalan buat berpose disana.





Artikel Populer